Keutamaan Puasa Arafah
Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim
Keutamaan Puasa Arafah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-
Keutamaan Puasa Arafah
Pembahasan kita saat ini adalah tentang باب فضل صوم يوم عرفة وعاشوراء وتاسوعاء (Bab tentang keutamaan berpuasa pada hari Arafah, Asyura dan Tasu’a).
عنْ أَبي قتَادةَ رضِي اللَّه عَنْهُ ، قالَ : سئِل رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : عَنْ صَوْمِ يوْمِ عَرَفَةَ ؟ قال : « يكفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيةَ وَالبَاقِيَةَ » رواه مسلمٌ .
Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Maka beliau bersabda: ‘Puasa dihari itu menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.’” (Riwayat Muslim)
Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang keutamaan dari ibadah puasa sunnah di hari Arafah. Tentu hari Arafah yang dimaksud adalah ketika kaum muslimin berada di padang Arafah. Apalagi dizaman yang kita sudah banyak mendapatkan informasi melalui media yang sangat cepat. Oleh karena itu tidak sulit lagi bagi kita untuk mengetahui kapan hari Arafah, kapan bulan Muharram, dan lain sebagainya.
Puasa Arafah yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah ketika kaum muslimin sedang melaksanakan wukuf di Arafah. Ketika itu kita dianjurkan untuk berpuasa.
Di antara keutamaan berpuasa dihari Arafah adalah tidak sekedar menghapus dosa-dosa kecil, tetapi juga sebagian ulama menyebutkan menghapus dosa-dosa besar. Meskipun ada sebagian ulama yang menyebutkan bahwa menghapus dosa besar itu harus dengan bertaubat memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hadits yang berikutnya:
وعنْ ابنِ عباسٍ رضيَ اللَّه عنهما ، أَنَّ رَسول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم صَامَ يوْمَ عاشوراءَ ، وأَمَرَ بِصِيَامِهِ . متفقٌ عليه .
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpuasa pada hari Asyura (yaitu tanggal 10 bulan Muharram) dan beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari tersebut. (Muttafaqun ‘alaihi)
Perintah ini sifatnya anjuran, sehingga kita dianjurkan untuk berpuasa di hari Asyura.
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hijrah dari kota Mekah pindah ke kota Madinah, beliau mendengar bahwa orang-orang Yahudi ketika itu berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepada para sahabat tentang penyebab orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Maka diberitahukanlah bahwa pada tanggal tersebut adalah tanggal kemenangan Nabi Musa atas Firaun. Sehingga didalam rangka mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Allah berikan kepada Nabi Musa, maka orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Setelah mendengar apa yang diucapkan oleh para sahabat, maka beliau mengatakan:
أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى
“Kami kaum muslimin lebih utama dalam mensyukuri nikmat Allah Ta’ala atas kemenangan Musa terhadap Firaun.” (HR. Muslim)
Maka kemudian beliau memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Dan pada awalnya puasa Asyura tanggal 10 Muharram ini wajib sebelum wajibnya puasa bulan Ramadhan.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51990-keutamaan-puasa-arafah/